Mengapa Lalat Sulit Ditangkap?




Lalat merupakan sejenis serangga yang bentuknya kecil dan mempunyai sayap. Secara morfologi lalat berbeda dengan nyamuk, berdasarkan ukuran antenanya, lalat berantena pendek, sedangkan nyamuk berantena panjang. Pada umumnya lalat memilikii sepasang sayap asli dan sepasang sayap kecil yang digunakan untuk menjaga stabilitas saat terbang.

Lalat dianggap sebagai penyebar penyakit yang sangat serius karena jika lalat hinggap di suatu tempat, maka kurang lebih 125.000 kuman jatuh ke tempat tersebut.

Lalat bisa ada dimana saja kapan saja dan selalu ada di sekitar kita, makhluk kecil ini sangat lah unik. Jika semua keturunannya hidup, sepasang Lalat dapat menghasilkan 190.000.000.000.000.000.000 lalat dalam waktu empat bulan.
Untuk mengusir lalat kita sering menggunakan alat-alat bahkan tangan, namun meskipun kita sudah mengeluarkan berbagai jurus silat, kungfu dan lain-lain mengapa lalat susah untuk dipukul.

Untuk menjawab hal ini Dickinson bersama Esther M dan Abe M Zarem melakukan penelitian. Ia menemukan rahasia tersebut, setelah merekam manuver sejumlah lalat yang terancam pukulan menggunakan kamera digital dengan spec khusus yang dapat merekam dengan kecepatan dan resolusi tinggi.

Lalat dapat mengenali ancaman berdasarkan lokasi. Otaknya dapat dengan mudah menghitung seberapa jauh ancaman padanya sebelum memutuskan untuk mengepakkan sayap dan kabur dengan cepat.
Setelah memprediksi arah ancaman, kakinya sudah memasang kuda-kuda untuk terbang ke arah yang berlawanan. Persiapan meloloskan diri dari bahaya dapat dilakukannya dengan sangat cepat, hanya 100 milidetik setelah ia mendeteksi adanya bahaya.

Hal ini menunjukkan begitu cepatnya otak lalat memproses informasi sensorik menjadi respons gerakan yang sesuai. Bahkan, lalat dapat mengatur postur tubuhnya sesuai dengan besarnya ancaman.

Artinya, lalat telah mengintegrasikan dengan baik antara informasi visual dari mata dan informasi metasensorik di kakinya. Temuan ini memberikan petunjuk mengenai sistem saraf lalat dan menunjukkan bahwa di otaknya terdapat sistem pemetaan posisi ancaman.

Dengan mempelajari system pertahanan lalat, Dickinson dapat menyarankan cara paling efektif memukul lalat. Menurutnya, waktu terbaik untuk memukul lalat bukan saat posisinya siap terbang sehingga waktu yang dibutuhkannya untuk mengantisipasi ancaman tersebut relatif lebih lama. Memang sulit melakukan gerakan akurat kurang dari 100 milidetik. Selagi Anda berfikir lama mencari posisi tepat memukul lalat, si lalat sudah bisa membaca situasi sepersekian detik lebih cepat dari Anda.

Related Posts



0 comments:

Post a Comment