Presiden Perancis-Nicolas Sarkozy |
Namun kebijakan ini akhirnya tidak jadi untuk dijalankan. Mereka khawatir akan menindas ekosistem start up daripada menarik ‘pungli’ bagi perusahaan internet besar.
Kini wacana tersebut kembali terkuak. Perancis dikabarkan akan menerapkan layanan pajak pada perusahaan internet yang berbisnis di negaranya.
Bahkan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, dengan tegas mengatakan jika para perusahaan internet agar bersedia taat untuk membayar pajak jika ingin berbisnis di Perancis.
“Mereka mendapat keuntungan miliaran di Perancis, tapi tak pernah membayar pajak. Sesuatu yang sangat ironis,” tandas Presiden Prancis Nicolas Sarkozy.Masih menurutnya, pemerintah Perancis harus memertimbangkan regulasi sistem perpajakan online untuk negaranya.
Dengan demikian para perusahaan internet tak hanya sekadar berbisnis namun juga turut menyumbang sesuatu bagi rakyat Perancis melalui pajak.
Juru bicara Google menanggapi jika hadirnya perusahaan internet dis eluruh dunia justru menumbuhkan ekosistem ekonomi.
Sebut saja dengan hadirnya lowongan pekerjaan baru yang mampu menampung ribuan pekerja. Pastinya mereka membayar pajak. Namun regulator pajak online ini tentunya sangat berbeda dengan pajak ‘darat’.
Pihak Google menambahkan, sampai tahun 2015 nanti mereka telah berkontribusi pada ekonomi dunia senilai 60 miliar Euro dan membuka lebih dari 450 ribu lapangan pekerjaan baru.
Apakah Presiden Prancis Nicolas Sarkozy tetap ngotot dengan ‘pungli’ online-nya? Kita tunggu perkembangan berikutnya.
0 comments:
Post a Comment